Cari Blog Ini

Posting blogger lewat email

username.secretword@blogger.com

Minggu, 02 Maret 2014

Panduan Menulis Karangan Ekspositori yang Informatif

Panduan Menulis Karangan Ekspositori yang Informatif

Panduan menulis karangan ekspositori merupakan sebuah panduan untuk menulis karangan yang bersifat informatif dan berdasarkan fakta.
Karangan ekspositori ini juga disebut sebagai karangan narasi teknis yang bertujuan memberikan pengetahuan yang luas kepada para pembacanya atau menyampaikan informasi tentang suatu kejadian. Karangan ekspositori atau narasi teknis ini merupakan salah satu dari dua jenis karangan narasi.
Jenis karangan narasi lainnya adalah karangan narasi sugestif. Berbeda dengan bentuk karangan ekspositori, karangan narasi sugestif tidak berdasarkan fakta melainkan berdasarkan imajinasi. Bentuk karangan narasi sugestif antara lain cerita pendek, cerita bersambung dan tulisan sejenis lainnya.
Nah kembali bentuk karangan ekspositori, karena karangan ekspositori bersifat informatif dan menyajikan fakta-fakta, maka bahasa yang digunakan pada jenis karangan ini pun menggunakan bahasa yang jelas, ringkas dan kaya akan informasi.
Contoh tulisan yang menggunakan bentuk ekspositori antara lain autobiografi, tulisan yang berisi pengalaman seseorang, biografi dan tulisan sejenis lainnya.
Karangan ekspositori bisa ditemukan di berbagai surat kabar, laporan, makalah, buku-buku sekolah dan bentuk-bentuk terbitan sejenis lainnya.
Menulis Karangan Ekspositori
Para pelajar, mahasiswa, peneliti, wartawan, guru dan beberapa profesi lainnya kerap menggunakan jenis karangan ekspositori ini. Karena itu, penulisan jenis karangan ekspositori ini penting untuk dikuasai.
Untuk menulis sebuah karangan ekspositori, penulis bisa menggunakan rumus 5W+1H yakni What, Where, When, Who, Why dan How.
What untuk menggali apa yang akan diceritakan, where untuk menunjukkan lokasi peristiwa, when menjawab waktu terjadinya peristiwa, who menjabarkan pelaku dalam suatu peristiwa, why untuk menggali alasan-alasan yang menyebabkan suatu peristiwa terjadi dan how untuk memaparkan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Bila rumus ini telah dipahami, selanjutnya ikuti langkah-langkah panduan menulis karangan ekspositori.
1. Pertama-tama tentukan topik yang hendak ditulis dalam karangan ekspositori. Dalam pemilihan topik ini, sebaiknya penulis memilih topik yang benar-benar dikuasai untuk memudahkan dalam penulisan dan pengumpulan informasi.
2. Kemudian kumpulkan informasi dan data yang relevan dengan topik yang dipilih. Dalam pengumpulan informasi ini, gunakan rumus 5W+1H sehingga diperoleh informasi yang lengkap.
3. Lantas susunlah kerangka karangan. Pola karangan narasi teknis atau ekspositori pada umumnya terdiri dari tiga bagian yakni bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir. Bagian awal berisi pengantar yang memberi pijakan kepada pembaca untuk memahami bagian tengah.
Pada bagian awal ini, penulis dapat mulai memperkenalkan tokoh dan peristiwa yang hendak diulas di bagian tengah. Di bagian tengah, penulis bisa menyajikan informasi secara lengkap dengan cara menjawab rumus 5W+1H. Sedangkan di bagian akhir, penulis bisa menyampaikan penutup untuk mengakhiri informasi yang disampaikan.
4. Berdasarkan kerangka karangan ekspositori yang telah dibuat, selanjutnya penulis bisa mengembangkannya.
Nah dengan mengikuti langkah-langkah di atas, sebuah karangan ekspositori telah selesai dibuat. Selanjutnya bacalah kembali karangan dari awal untuk memeriksa ejaan, penggunaan tanda baca dan urutan informasi yang disajikan.
Tips Menulis Karangan Ekspositori
Sepertinya sebuah karangan ekspositori cukup mudah dibuat. Namun sesungguhnya cukup sulit untuk menghasilkan sebuah karangan ekspositori yang benar-benar informatif.
Terkadang penulis terjebak untuk membuat kalimat-kalimat panjang yang bertele-tele atau tidak menyajikan informasi dengan lengkap. Nah, untuk menghasilkan sebuah karangan ekspositori yang baik, ada beberapa tips yang bisa digunakan oleh para penulis khususnya para penulis pemula yang sedang belajar membuat karangan ekspositori.
• Fakta
Sebuah karangan ekspositori harus ditulis berdasarkan fakta. Pada setiap kalimat yang dibuat harus berisikan fakta-fakta yang telah dikumpulkan. Hanya dengan cara inilah, karangan ekspositori benar-benar informatif.
• Informasi baru
Informasi yang baru selalu saja menarik perhatian pembaca. Karena itu cobalah untuk mengangkat topik yang baru dan masih sedikit ditulis. Namun bila penulis ingin mengangkat topik yang sudah sering diusung, cobalah untuk menuliskannya dari sudut pandang yang berbeda sehingga karangan ekspositori mampu menampilkan sesuatu yang baru.
• Kedalaman isi
Sebuah karangan yang mengulas suatu topik hanya sebatas di permukaannya saja tentu tidak bisa disebut sebagai sebuah tulisan yang informatif. Karena itu penulis harus bisa mengumpulkan informasi sebanyak-banyak dengan berpedoman pada rumus 5W+1H. Dengan cara ini, maka karangan yang dihasilkan memiliki isi yang berbobot dan mendalam.
• Penggunaan bahasa
Karena bersifat informatif dan mengedepankan logika, maka karangan ekspositori sebaiknya menggunakan bahasa yang baku. Dalam penyusunan kalimat, buatlah kalimat yang efektif, jelas, ringkas dan padat. Hindari membuat kalimat-kalimat yang panjang sebab hal ini akan menyulitkan pembaca untuk memahami isi yang hendak disampaikan penulis.
Untuk menghasilkan karangan ekspositori yang benar-benar informatif, penulis tentunya harus sering berlatih. Mintalah orang lain untuk membaca tulisan yang telah dibuat dan memberikan masukan berdasarkan karangan tersebut. Selain itu, penulis juga perlu membaca referensi yang mendukung penulisan karangan ekspositori.
Salah satunya dengan mengunjungi situs Penulispro.com. Situs ini berisi artikel-artikel yang melimpah seputar dunia penulisan, baik penulisan fiksi dan nonfiksi seperti panduan menulis karangan ekspositori.

Tidak ada komentar: